Aku dan senja

Aku dan senja

  Sore menyapa dengan cahaya, tepat di depan bukit yang indah, aku melihatmu dengan pancaran mata yang senduh. Kau menyapa hangat kehadiran diriku, dan aku menjemput sapa hangat dirimu.

  Waktu terus berputar sinar jinggamu pun terus menemaniku disini. Aku selalu menunggu suasana seperti ini, suasana dimana aku bisa berbagi sedikit cerita kepadamu.

  Aku yang mengagumimu lewat cahayamu, aku yang selalu menantimu saat gelap mulai menyapa. Aku selalu bercerita kepadamu tentang hari ini, esok, atau lusa. Kehadiranmu sungguh sangat menenangkan hatiku.

  Tetapi aku hanya bisa menemui dirimu dikala kau ingin menemuiku saja. Aku tidak bisa memanggilmu dan menemuimu setiap hari. Tetapi aku ingin selalu menemuimu.

   Kau tak akan datang disaat waktu siang hari yang begitu ramai aktivitas semua orang. Kau datang disaat waktu yang sudah tepat, disaat langit yang mulai gelap, disitu keindahanmu sempurna. Senja. Kau hebat, kau bisa menghilangkan penat semua orang atas cahayamu.

  Saat perpisahan menyapaku denganmu, bersama dengan cahaya senja yang perlahan menghilang, dan gelapnya awan yang menyapa disertai angin malam yang mulai berhembus. Bertemu denganmu itu terlalu singkat, tidak cukup aku berpuas hati denganmu

.
  Selamat tinggal senja, sampai bertemu di cerita selanjunya. Kenangan kau dan aku selalu dalam ingatan. Waktunya pulang dan beristirahat untukku dan untukmu senjaku.

Cerpen Pojok Siswa